Prakerin di Kota Bersinar

Blog yang berisi kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di BLC Telkom, Klaten ketika melaksanakan Prakerin SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang, 2017.


Sabtu, 09 September 2017

Perbedaan Bridge Dan Switch Pada Mikrotik


A. Judul / Nama kegiatan : Perbedaan Bridge Dan Switch.
B. Pendahuluan :
Assalamu'alaikum wr,wb. Hallo semuanya? Pada kesempatan yang baik ini saya akan membahas perbedaan bridge dan switch pada Mikrotik. Kedua mode ini digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih interface menjadi satu segmen jaringan. Namun keduanya memiliki perbedaan, apa saja perbedaannya?

1. Pengertian :
Jembatan jaringan (bahasa Inggris: Network bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge juga dapat diartikan suatu mode yang digunakan untuk menggabungkan beberapa interface menjadi satu segmen jaringan.

Switch adalah mode yang digunakan untuk menggabungkan beberapa interface menjadi satu segmen jaringan.

2. Latar belakang :
Untuk menggabungkan beberapa interface menjadi satu segmen dapat menggunakan mode bridging dan switching, sehingga kita perlu mengetahui perbedaannya.

3. Maksud dan tujuan :
Mengetahui perbedaan bridge dan switch.

4. Hasil yang diharapkan :
Dapat mengetahui perbedaan bridge dan switch.

C. Alat dan bahan :
1. Laptop
2. Koneksi internet

D. Jangka waktu pelaksanaan :
Jangka waktu pelaksanaan adalah 1 jam

E. Tahapan pelaksanaan :
1. Mencari referensi artikel mengenai Firewall di internet / buku.
2. Menyimak referensi artikel mengenai Firewall.
3. Menyimpulkan artikel yang telah disimak.

Mode Switch
Pada umumnya RouterBoard memiliki beberapa interface ethernet. Walaupun interface-interface tersebut merupakan interface router yang setiap interfacenya harus terhubung ke jaringan yang berbeda-beda. Namun, interface tersebut dapat difungsikan sebagai port switch.
Untuk menghubungkan beberapa port ethernet, dibutuhkan hardware khusus yakni switch chip yang ditanam di routerboard. Sebuah routerboard bisa difungsikan sebagai switch bila didalam router tersebut sudah terpasang switch-chip. Switch-chip mampu melakukan forwarding frame ethernet secara full duplex dan independen tanpa membebani prosesor di Router.
Terdapat berbagai macam jenis Switch chip yang ada pada routerboard. Walaupun sama-sama memiliki fungsi switch, namun masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda. Fungsi switch hanya bisa melakukan penggabungan ethernet interface selama ethernet tersebut masih dalam satu switch chip yang sama. Artikel mengenai switch-chip pada routerboard sudah pernah kita bahas disini. Dengan fungsi port switching ini memungkinkan melakukan tranfer data dengan kecepatan penuh diantara sekelompok port. Namun kelemahannya, kita tidak bisa memonitoring trafik antar port yang masih dalam satu switch.
Kita telah melakukan pengetesan untuk mengetahui penggunaan CPU Load bila menggunakan teknik switch ini. Lalu bagaimana hasilnya? Berikut hasil pengetesan yang sudah dilakukan.


Terlihat bahwa CPU Load-nya 0%. Kenapa bisa begitu? karena proses switching terjadi dilevel hardware yakni pada switch-chip yang tertanam di routerboard sehingga tidak membebani prossesor.

Sangat mudah untuk membangun jaringan bridge/switch tetapi masalah juga sering terjadi. Beberapa masalah kadang terjadi pada jaringan yang bersifat bridge/switch, misal :
  • Permasalahan pada host di dalam segmen akan berimbas ke host lain di bridge yang sama (mis: ip conflict, netcut, DHCP tandingan dll)
  • Sulit untuk membuat fail over system
Mode Bridge
Hampir mirip dengan switch, kita bisa menggabungkan beberapa interface yang berbeda menjadi satu segmant dengan menggunakan teknik bridging. Membuat beberapa interface seolah-olah menjadi satu artinya adalah tidak ada perbedaan segmen jaringan didalamnya. Misal, kedua interface ethernet dibridge maka kedua interface tersebut akan menangani jaringan yang sama. Kita juga bisa melakukan bridging antara interface ethernet dengan wireless yang mana hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan metode switching. Artikel mengenai cara setting brigde pada Mikrotik dapat kita lihat disini. Teknik bridge bisa dilakukan di semua produk Mikrotik baik routerboard maupun PC.
Dengan menggunakan mode bridge kita dapat menanggulangi network loop dengan mudah, yakni menggunakan protocol STP (Spanning Tree Protocol) dan RSTP (Rapid Spanning Tree Protocol).

Namun dengan menggunakan teknik bridge ini kita bisa memoritoring trafik antar port. Ada 4 jenis ethernet yang dapat dijadikan bridge port yakni Ethernet, Vlan, Wireless, VPN (mengaktifkan BCP), dan Tunnel (EoIP). Karena teknik bridge ini bekerja dilevel software, maka paket data yang masuk akan terbaca di prosessor sehingga menyebabkan CPU-Loadnya akan naik.  Kita akan melakukan pengetesan untuk mengetahui CPU Load-nya. Berikut hasilnya

Dari hasil diatas terlihat bahwa dengan melewatkan trafik yang cukup tinggi maka CPU Load-nya naik menjadi 40%. Hal ini terjadi karena mode bridge untuk prosesnya dilakukan di CPU.

F. Hasil yang didapatkan :
   Dapat mengetahui perbedaan mode bridge dan switch.

G. Temuan permasalahan :
   Belum ditemukan permasalahan.

H. Kesimpulan :
    Perbedaan dari bridge dan switch adalah terletak pada dimana mode tersebut bekerja, bridge bekerja pada software mikrotik sedangkan switch bekerja pada hardware.
I. Referensi :
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=222
https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_jaringan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar